Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa kebenaran dari segala sesuatu berdasarkan kepada manfaat yang diberikannya.[1] Sesuatu hal ini dinilai dari kebergunaannya bagi tindakan manusia untuk kehidupannya. Pernyataannya dapat berbentuk ucapan, dalil atau teori. Pragmatisme muncul sebagai tradisi pemikiran yang berasal dari dunia Barat dan berkembang khususnya di benua Amerika. Kehadirannya sebagai suatu pemikiran yang berusaha menjawab persoalan kehidupan manusia.[2] Pragmatisme digolongkan sebagai salah satu aliran filsafat abad ke-19 dalam sejarah filsafat Barat.[3] Pelopor pemikiran pragmatisme adalah seorang filsuf Amerika, Chales Sanders Peirce (1839–1914).[4] Tokoh yang berpengaruh dalam pemikiran pragmatisme antara lain William James (1842–1910) dan John Dewey (1859–1952).[5]