Pertempuran Manzikert نبرد ملازگرد | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Bizantium-Seljuk | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kekaisaran Bizantium | Kesultanan Seljuk | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Romanos IV Diogenes (POW) Nikephoros Bryennios Theodore Alyates Andronikos Doukas | Alp Arslan | ||||||
Kekuatan | |||||||
~40.000[3] – 70.000[4] | ~20.000[5] – 30.000[6] | ||||||
Korban | |||||||
~2.000[7] – 8.000[5] meninggal ~4.000 tertangkap[7] (lebih dari separuhnya melarikan diri) | Tidak diketahui |
Pertempuran Manzikert adalah pertempuran yang terjadi antara Kekaisaran Bizantium dengan pasukan Seljuk yang dipimpin oleh Alp Arslan pada tanggal 26 Agustus 1071 di dekat Manzikert, Kerajaan Armenia (saat ini Malazgirt, Turki).[8] Kekaisaran Bizantium dapat dikalahkan dalam pertempuran ini dan Kaisar Romanos IV Diogenes ditangkap. Pertempuran Manzikert memainkan peran penting dalam kehancuran Bizantium dan membuka jalan bagi orang Turki di Anatolia. Dalam jangka waktu sepuluh tahun setelah pertempuran ini, kaum Turki Seljuk telah merebut kota Nicaea. Kota tersebut berada di tepi Selat Bosporus, di seberang Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium.[9]
Beban utama pada peperangan ini dipikul oleh pasukan profesional dari tagmata barat dan timur, dikarenakan pasukan bayaran dan pasukan wajib militer Anatolia melarikan diri sebelum pertempuran dimulai. Kekalahan ini berdampak buruk bagi Byzantium yang segera dilanda konflik sipil dan krisis ekonomi yang menyebabkan melemahnya kemampuan mempertahankan perbatasan. Hal ini menyebabkan membanjirnya imigran bangsa Turki ke Anatolia tengah dimana pada akhir tahun 1080 wilayah Seljuq yang bertambah sekitar 78.000 kilometer persegi. Dibutuhkan waktu 3 dekade untuk mengatasi krisis internal sebelum akhirnya Alexius I berhasil memulihkan stabilitas wilayah perbatasan Byzantium. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Kaisar Bizantium telah menjadi tawanan komandan Muslim[10]