Kebaya

Kebaya
Kebaya Jawa klasik mempunyai blus tipis yang halus dan dikenakan setelah kemben, pembungkus tubuh wanita berkain batik. Seperti yang diperlihatkan di sini, sebuah kebaya dikenakan oleh GKR Hayu, Putri Yogyakarta.
JenisPakaian blus tradisional
Tempat asalIndonesia[1][2][3][4] dan Malaysia[3][4][5][6][7][8]

Kebaya (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [kəˈbaja]; kê‧ba‧ya)[catatan 1][9] adalah sejenis pakaian bagian atas yang secara tradisional dikenakan oleh wanita di Asia Tenggara, terutama di Indonesia,[10] Malaysia,[8] Brunei,[11] dan Singapura.[12] Selain itu, kebaya juga dikenakan di daerah di luar Asia Tenggara, yakni pemakaian oleh orang Orang Jawa, Melayu dan orang Eurasia Portugis di Kepulauan Cocos, Pulau Natal, pesisir India dan Sri Lanka, Makau serta Afrika Selatan.

Kebaya adalah pakaian bagian atas yang memiliki karakteristik terbuka di bagian depan dan dibuat secara tradisional dari kain ringan seperti brokat, katun, kasa, renda, atau voile, dan terkadang dihiasi dengan sulaman. Bagian depan diamankan dengan kancing, pin, atau bros. Sedangkan pakaian bagian bawah untuk pakaian ini biasanya dikenal sebagai sarung, kemben atau sepotong kain panjang yang dililitkan di pinggang dan dapat berupa batik, ikat, songket atau tenun

Kebaya secara resmi diakui sebagai pakaian nasional dan juga ikon busana[13] Indonesia,[10][14] meskipun penggunaan kebaya hanya dipakai oleh Jawa, Sunda dan orang Bali secara berkala. Di Malaysia, Singapura dan Brunei, kenaya diakui sebagai salah satu pakaian etnis terutama di kalangan komunitas etnis Melayu dan Peranakan[catatan 2], dan kebaya biasanya dikenal di wilayah ini sebagai "sarung kebaya" yang berasal dari penamaan komponen lengkapnya.[6] Sementara, gaya sarung kebaya bervariasi antara satu tempat dengan tempat lainnya di dalam cakupan wilayah tersebut.

Kebaya telah menjadi ikon mode Asia Tenggara, dengan banyak maskapai penerbangan berbendera Asia Tenggara termasuk Singapore Airlines, Malaysia Airlines, Royal Brunei Airlines dan Garuda Indonesia telah mengadopsi pakaian tradisional ini sebagai seragam untuk pramugari perempuan maskapai tersebut.[15]

  1. ^ Steele, Valerie (2005). Steele Valerie, ed. Encyclopedia of Clothing and Fashion (dalam bahasa Inggris). Charles Scribner's Sons. ISBN 978-0-684-31395-5. 
  2. ^ Welters, Linda; Lillethun, Abby (2018-02-08). Fashion History: A Global View (dalam bahasa Inggris). Bloomsbury Publishing. ISBN 978-1-4742-5365-9. 
  3. ^ a b Annette Lynch-Mitchell D. Strauss, ed. (2014-10-30). Ethnic Dress in the United States: A Cultural Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). Rowman & Littlefield. ISBN 9780759121508. 
  4. ^ a b Phromsuthirak, Maneepin; Chavalit, Maenmas (2000). Costumes in ASEAN Volume 1, Part 1 of ASEAN studies publication series (dalam bahasa Inggris). National ASEAN Committee on Culture and Information of Thailand. ISBN 9789747102833. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-23. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  5. ^ Setiawan, Ferry (2009). 50 Galeri Kebaya Eksotik Nan Cantik. Niaga Swadaya. ISBN 9789793927909. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-23. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  6. ^ a b World Eco-Fiber & Textile (W.E.F.T) Forum 2003, Kuching, Sarawak, Malaysia (dalam bahasa Inggris). Atelier. 2002-09-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-23. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  7. ^ Forshee, Jill (2006). Culture and Customs of Indonesia (dalam bahasa Inggris). Greenwood Publishing Group. ISBN 9780313333392. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-23. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  8. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Haziyah
  9. ^ "Kebaya – Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring". Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-25. Diakses tanggal 2022-11-25. 
  10. ^ a b "Kebaya: Identitas Nasional Indonesia". Research Center for Society and Culture, Indonesian Institute of Science (LIPI). 3 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-12. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MuziumBrunei
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Koh
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Harsianti
  14. ^ "Women promote 'kebaya' wearing at MRT station". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-10. Diakses tanggal 2019-10-10. 
  15. ^ Khor, Samantha (23 March 2020). "The Origin of the Kebaya and How It Became an ASEAN Icon". www.ourdaily.co. Ourdaily. Diakses tanggal 17 December 2020. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="catatan"/> yang berkaitan


Kebaya

Dodaje.pl - Ogłoszenia lokalne