Kampanye Burma | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Pasifik selama Perang Dunia II | |||||||||
Prajurit Sikh dari Divisi Infanteri India ke-7 di sebuah pos pengamatan di Ngakyedauk Pass, Februari 1944 | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Dukungan medis: | Thailand | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
| |||||||||
Kekuatan | |||||||||
1942–1943 95,000[ii] 42,000–47,000[5] 1944–1945 1,000,000[iii][6] 250,000[iv][7][8][9] 12,000[10][v] 15,000[vi][11] |
1942–1943 ~300,000[12] 35,000[13] 23,000 (1942)[14] 1944–1945 316,700 (1944)[15] 43,000 (1945) |
Kampanye Burma adalah serangkaian pertempuran yang terjadi di koloni Britania di Burma, palagan Perang Dunia II Asia Tenggara, yang melibatkan pasukan Kerajaan Britania bersama Republik Tiongkok dan dukungan dari Amerika Serikat, melawan pasukan Kekaisaran Jepang, Thailand, dan unit kolaborator seperti Tentara Kemerdekaan Burma yang mempelopori serangan awal terhadap pasukan Britania, serta Tentara Nasional India. Kekuatan pasukan Kerajaan Britania memuncak dengan jumlah sekitar 1.000.000 pasukan darat dan udara, yang berasal terutama dari Kemaharajaan Britania, dengan pasukan Angkatan Darat Britania (setara dengan 8 divisi infanteri reguler dan 6 resimen tank),[16] 100.000 pasukan kolonial Afrika Timur dan Barat, dan sejumlah kecil pasukan darat dan udara dari beberapa Dominion dan Koloni lainnya.
Karakteristik geografis wilayah Burma berarti bahwa unsur seperti cuaca, penyakit, dan medan memiliki pengaruh besar pada operasi-operasi militer. Kurangnya infrastruktur transportasi menekankan pada teknik militer (zeni) dan transportasi udara untuk memindahkan dan memasok pasukan, serta kemampuan SAR. Kampanye Burma juga dianggap kompleks secara politik sebab Britania, Amerika Serikat, dan Cina memiliki prioritas strategis yang berbeda-beda.
Iklim daerah didominasi oleh musim hujan musiman, yang menyebabkan kampanye yang efektif hanya mungkin dilakukan selama setengah tahun. Hal ini bersama dengan faktor-faktor lain seperti kelaparan dan kekacauan di Kemaharajaan Britania dan prioritas yang diberikan oleh Sekutu untuk mengalahkan Jerman Nazi memperpanjang kampanye dan membaginya menjadi empat fase: invasi Jepang yang menyebabkan pengusiran pasukan Britania, India, dan Cina pada tahun 1942, upaya Sekutu yang gagal untuk melancarkan serangan ke Burma dari akhir 1942 hingga awal 1944, invasi Jepang 1944 ke India yang akhirnya gagal setelah pertempuran Imphal dan Kohima, dan akhirnya serangan Sekutu yang berhasil berhasil merebut kembali Burma dari akhir 1944 hingga pertengahan 1945.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-roman", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-roman"/>
yang berkaitan