Sihir hitam, ilmu hitam, santet, atau tenung[1][2] secara umum biasanya merujuk pada penggunaan kekuatan gaib atau sihir untuk tujuan jahat dan egois.[3] Sehubungan dengan dikotomi kiri dan kanan, sihir hitam adalah lawan atau kebalikan dari sihir putih. Jadi sihir hitam bisa dibilang merupakan aliran "kiri" yang bertentangan dengan ilmu putih yang memanfaatkan ilmu gaib untuk kebajikan. Di zaman modern, beberapa orang menganggap bahwa definisi sihir hitam telah diputarbalikkan oleh orang-orang yang mendiskreditkan sihir atau ritual tertentu yang mereka tentang, dengan mencapnya sebagai sihir hitam.[4]
Sihir hitam telah dikenal sejak sangat lama di Nusantara, dan mempunyai banyak sebutan lokal seperti sikir (Jawa), teluh (Sunda), atau permayo (Rejang).[5][6]
Pengaruh budaya populer telah memungkinkan praktik-praktik lain berkembang bawah panji-panji sihir hitam, termasuk konsep Setanisme. Namun, meskipun pemanggilan setan atau roh adalah bagian yang diterima dari sihir hitam, praktik ini berbeda dari pemujaan atau pendewaan makhluk spiritual tersebut.