Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Paus kelabu

Paus kelabu
Rentang waktu: Akhir pleistosen–sekarang[1]
Perbandingan ukuran dengan rata-rata ukuran manusia
CITES Apendiks I (CITES)[3]
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Infraordo:
Parvordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Eschrichtius robustus

Peta persebaran
Sinonim
  • Balaena gibbosa Erxleben, 1777
  • Agaphelus glaucus Cope, 1868
  • Rhachianectes glaucus Cope, 1869
  • Eschrichtius gibbosus Van Deinse & Junge, 1937
  • E. glaucus Maher, 1961
Ilustrasi

Paus kelabu, (Eschrichtius robustus)[4] atau disebut juga dengan paus abu-abu [5] adalah paus balin yang setiap tahunnya bermigrasi antara tempat berbiak dan tempat pakan. Panjang tubuh dapat mencapai kira-kira 152 m (499 ft), beratnya 36 ton, dan usia maksimal 50–70 tahun.[6] Nama paus kelabu berasal dari kulitnya yang berwarna gelap dengan pola kelabu ditambah bercak-bercak putih.[7] Pola kelabu-putih berasal dari bekas luka yang ditinggalkan oleh parasit yang menempel di atas kulit di lokasi pakan mereka yang dingin. Paus kelabu pernah disebut ikan iblis karena perilaku daya juangnya saat diburu.[8] Paus kelabu adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari genus Eschrichtius yang juga adalah satu-satunya genus yang masih ada dari familia Eschrichtiidae. Mamalia ini keturunan dari paus penyaring pakan yang berkembang pada awal zaman Oligosen, lebih dari 30 juta tahun lampau.

Mamalia laut ini memakan plankton yang berasal dari dasar laut. Balin berfungsi sebagai saringan untuk menangkap amfipoda yang terambil bersama pasir, air, dan bahan lain.

Paus kelabu terdiri dari dua populasi besar, populasi Pasifik Utara bagian timur (Amerika Utara) dan populasi Pasifik Utara bagian barat (Asia) yang berstatus kritis. Populasi Atlantik Utara sudah punah lokal (kemungkinan akibat perburuan paus) dari pesisir Eropa sebelum tahun 500 dan punah dari pesisir Eropa sekitar akhir abad ke-17 hingga awal abad ke-18.[9] Meskipun demikian, pada 8 Mei 2010, penampakan paus kelabu dilaporkan di lepas pantai Laut Tengah di Israel,[10] sehingga menyebabkan beberapa ilmuwan berpendapat mereka mungkin menempati kembali lokasi pembiakan lama yang sebelumnya tidak dipakai mereka selama berabad-abad.[10]

  1. ^ Boessenecker, Robert (2007). "New records of fossil fur seals and walruses (Carnivora: Pinnipedia) from the late Neogene of Northern California". Journal of Vertebrate Paleontology. 27: 50A. 
  2. ^ Cooke, J.G. (2018). "Eschrichtius robustus". 2018: e.T8097A50353881. doi:10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T8097A50353881.en. 
  3. ^ "Appendices | CITES". cites.org. Diakses tanggal 2022-01-14. 
  4. ^ "Mammal Species of the World - Browse: robustus". www.departments.bucknell.edu. Diakses tanggal 2020-05-28. 
  5. ^ Nowak, Ronald M. (1999). Walker's mammals of the world. Oliver Wendell Holmes Library Phillips Academy. Baltimore : Johns Hopkins University Press. 
  6. ^ Recovery Strategy for the Grey Whale (Eschrichtius robustus), Atlantic Population, in Canada. Dsp-psd.pwgsc.gc.ca (2012-07-31). Retrieved on 2012-12-20.
  7. ^ American Cetacean Society Fact Sheet on Gray Whale.
  8. ^ Gray Whale. Worldwildlife.org. Diakses pada 2012-12-20.
  9. ^ Perrin, William F.; Würsig, Bernd G. and Thewissen, J. G. M. (2009). Encyclopedia of marine mammals. Academic Press. hlm. 404. ISBN 978-0-12-373553-9. 
  10. ^ a b Thomas, Pete (2010-05-10). "Gray whale off Israel called 'most amazing sighting in history of whales'". GrindTV.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-15. Diakses tanggal 12 May 2010. 

Previous Page Next Page