Keresidenan Banten | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1817–1942 | |||||||||
Status | Keresidenan | ||||||||
Ibu kota | Serang | ||||||||
Kelompok etnik | |||||||||
Agama | Islam (mayoritas) | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• Didirikan | 1817 | ||||||||
• Dibubarkan | 1942 | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Banten | ||||||||
Keresidenan Banten (bahasa Belanda: Bantam Regentschappen) adalah wilayah administratif tingkat dua setelah provinsi di Hindia Belanda dan berdiri sebagai sebuah keresidenan hingga awal masa pendudukan Jepang.[1] Wilayah Keresidenan Banten berada di bagian barat Pulau Jawa yang merupakan bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Banten. Penduduk yang mendiami Banten dikenal sebagai "Orang Banten" yang mayoritasnya berasal dari Sunda Banten, kemudian diikuti oleh Jawa Banten di kawasan utara Banten, tepatnya seluruh Kabupaten Serang.