Hubungan luar negeri Oman

Oman
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Oman
Undang-Undang Dasar Hak Asasi
Kerajaan Sultan Haitham dari Oman
Kabinet
Dewan Dewan Negara Majelis Permusyawaratan
Pemilihan Umum Pemilu Terakhir Pemilu: 2007 2011 2015
Pembagian Administratif Kegubernuran Provinsi
Hubungan Luar Negeri Menteri Luar Negeri Misi Diplomatik dari Oman di Oman Hukum Kewarganegaraan Paspor Persyaratan Visa
Topik yang Berhubungan Simbol Nasional Bendera Lambang Nasional Lagu Kebangsaan Militer Sejarah
Negara lainnya Atlas
l b s

Ketika Sultan Qaboos bin Said Al Said memangku jabatan pada tahun 1970, Oman hanya memiliki sedikit kontak dengan dunia luar, termasuk negara-negara Arab tetangga. Hubungan perjanjian khusus memungkinkan Inggris terlibat erat dalam urusan sipil dan militer Oman. Hubungan dengan Inggris tetap sangat erat selama masa pemerintahan Sultan Qaboos, bersama dengan hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat.

Kesultanan Oman adalah negara merdeka tertua di Dunia Arab. Berbatasan dengan Arab Saudi di sisi barat, Uni Emirat Arab (UEA) di barat laut, dan Yaman di barat daya. Oman memiliki dua enklave (Madha dan semenanjung Musandam) di dalam perbatasan darat UEA. Oman juga memiliki perbatasan laut dengan Iran dan Pakistan. Laut Arab terletak di tenggara Oman dan Teluk Oman di timur laut. Meskipun sebagian di bawah pendudukan Portugis selama abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-17, Oman memiliki kekaisarannya sendiri di Afrika Timur dari awal abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Oman memiliki populasi 4,2 juta (2018). Ekspatriat asing diperkirakan mencapai 45 persen dari populasi. Secara administratif, Oman dibagi menjadi enam wilayah. Hari nasionalnya, 18 November, adalah hari ulang tahun mantan Sultan, HM Qaboos bin Said Al-Said. Ibu kota Oman adalah Muskat di pantai utara.