Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors.
Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Responsive image


Demonstrasi Nasi Bungkus

Kondisi pertokoan di Bukittinggi pada 22 Desember 1948. Toko-toko kosong ditinggalkan para pemiliknya yang mengungsi keluar kota setelah Agresi Militer Belanda II. Belanda mengimbau penduduk kembali bekerja seperti biasa; banyak toko dirampas dari pemiliknya sehingga kelak memicu Demonstrasi Nasi Bungkus.

Demonstrasi Nasi Bungkus adalah aksi protes sekitar 10.000 penduduk Kota Bukittinggi dan nagari sekitarnya terhadap pemerintah setempat pada awal tahun 1950. Demonstrasi ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pemimpin daerah dalam menyelesaikan masalah kepemilikan toko di Bukittinggi, diikuti kekecewaan rakyat yang merasa diabaikan oleh para pemimpin sipil dan militer yang mereka bantu selama masa perjuangan kemerdekaan Indonesia yang disimbolkan dengan nasi bungkus.[1][2][3]

  1. ^ Departemen Penerangan Indonesia (1959). Propinsi Sumatera Tengah. Kementerian Penerangan. 
  2. ^ Mestika Zed (2001). Ahmad Husein: perlawanan seorang pejuang. Pustaka Sinar Harapan. ISBN 978-979-416-721-2. 
  3. ^ Mestika Zed (1995). Sumatera Barat di Panggung Sejarah, 1945–1995. Bidang Penerbitan Khusus, Panitia Peringatan 50 Tahun RI, Sumatera Barat. 

Previous Page Next Page








Responsive image

Responsive image