Produsen | Boeing |
---|---|
Negara asal | Amerika Serikat |
Operator | Boeing |
Aplikasi | Transportasi kargo dan awak ISS |
Spesifikasi | |
Tipe wahana antariksa | Kapsul berawak |
Usia pakai | |
Massa luncur | 13000 kg |
Kapasitas awak | Hingga 7 orang |
Dimensi | |
Volume | 11 m3[4] |
Regime | Orbit rendah |
Produksi | |
Status | Dalam masa pengembangan dan uji coba |
Peluncuran pertama | 20 Desember 2019, 11:36:43 UTC (nirawak) |
Peluncuran terkini | 19 Mei 2022, 22:54:47 UTC (nirawak) |
Boeing CST-100[a] Starliner[5] adalah wahana antariksa untuk awak yang diproduksi oleh Boeing sebagai partisipasinya dalam program Commercial Crew Development (CCDev) NASA. Tujuan utama dikembangkannya wahana antariksa ini adalah untuk mengangkut awak menuju dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)[6] dan ke stasiun luar angkasa swasta seperti Stasiun Luar Angkasa Komersial yang saat ini direncanakan oleh Bigelow Aerospace.[7]
Kapsul ini memiliki diameter 4,56 m, sedikit lebih besar dibandingkan command module Apollo namun lebih kecil dibandingkan kapsul Orion.[8] Boeing Starliner mampu mengangkut hingga tujuh orang awak astronaut dan dirancang untuk tetap dapat berada di orbit hingga tujuh bulan serta dapat digunakan kembali hingga sepuluh kali.[9] Wahana antariksa ini juga dirancang agar dapat diluncurkan oleh empat roket peluncur yakni Atlas V, Delta IV, Falcon 9, dan Vulcan.
Pada fase pertama program CCDev, NASA memberikan pendanaan kepada Boeing senilai US$18 juta pada tahun 2010 untuk pengembangan awal wahana antariksa.[10] Pada fase kedua, Boeing dianugerahi kontrak $93 juta pada tahun 2011 untuk pengembangan lebih lanjut wahana antariksa.[11] Pada 3 Agustus 2012, NASA memberikan pendanaan sebesar $460 juta kepada Boeing untuk melanjutkan pengerjaan CST-100 di bawah Program Commercial Crew Integrated Capability (CCiCap).[12] Pada 16 September 2014, NASA memilih wahana antariksa Boeing CST-100, bersama dengan wahana antariksa Crew Dragon milik SpaceX, untuk program Crew Transportation Capability (CCtCap), dengan nilai pendanaan sebesar $4,2 miliar.[13] Pada 30 Juli 2019, NASA tidak memiliki kepastian tanggal peluncuran dan menyatakan bahwa tanggal peluncuran sedang ditinjau sambil menunggu selesainya perubahan kepemimpinan.[14]
Misi Boeing Starliner Orbital Flight Test (uji terbang tanpa awak) diluncurkan menggunakan roket Atlas V N22,[15] pada 20 Desember 2019 dari SLC-41 di Cape Canaveral, Florida. Selama pengujian, Starliner mengalami anomali pada perangkat penghitung waktu hingga menyebabkannya gagal berlabuh dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional.[16][17] Pada 22 Desember 2019 pukul 12.58 UTC (dua hari pasca peluncuran), Starliner berhasil mendarat di White Sands Missile Range, New Mexico. Setelah pendaratan tersebut, kapsul Boeing Starliner Calypso menjadi wahana antariksa berkemampuan awak pertama yang melakukan pendaratan di daratan Amerika Serikat.[18]
the CCDev-2 awards... went to Blue Origin, Boeing, Sierra Nevada Corp. and Space Exploration Technologies Inc. (SpaceX)
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan